Senin, 19 September 2011

8,3 Juta Penduduk Masih Buta Aksara

jakarta, kompas - Sekitar 8,3 juta jiwa atau 4,79 persen dari jumlah penduduk Indonesia berusia 15-45 tahun pada tahun 2010 masih buta aksara. Sebagian besar penduduk yang masih buta huruf, sekitar 70 persen, berusia di atas 40 tahun.

Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Kementerian Pendidikan Nasional Wartanto, Kamis (8/9), mengatakan hal itu terkait peringatan Hari Aksara Internasional ke-46 pada 8 September 2011.

”Mengatasi buta aksara tidaklah mudah karena lokasi mereka umumnya tersebar,” kata Wartanto.

Untuk menuntaskan buta aksara, Kepala Subdirektorat Pembelajaran dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Ditjen PAUDNI Kemdiknas Elih Sudiapermana mengatakan, tahun ini pemerintah memberikan bantuan operasional program keaksaraan dasar sebesar Rp 360.000 per orang bagi 550.000 orang. Bantuan itu digunakan untuk pembelian materi ajar dan sarana prasarana pembelajaran lainnya. ”Proses pembelajarannya dilakukan selama 114 jam dalam enam bulan dengan jumlah pertemuan dua kali seminggu,” kata Elih.

Program penuntasan buta aksara diprioritaskan bagi daerah dengan tingkat buta aksara tinggi, yakni di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Lampung, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Wartanto mengatakan, mereka yang sudah bebas buta aksara akan dapat kembali menjadi buta aksara karena kurangnya pembinaan dan tindak lanjut.

”Kondisi lingkungan kurang mendukung orang yang bebas buta aksara untuk menyalurkan kemampuannya. Misalnya, bahasa Indonesia kurang digunakan karena masih memakai bahasa ibu. Akhirnya jadi buta aksara kembali,” kata Wartanto.

Selain faktor bahasa, kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan baca tulis tidak terpenuhi karena kurangnya buku atau buletin di taman bacaan masyarakat (TBM). Wartanto mengakui minimnya anggaran untuk membangun TBM. Setiap tahun pemerintah hanya bisa membangun 500 TBM di beberapa daerah. (LUK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar