Minggu, 24 Juli 2011

Kurikulum Pendidikan Dianggap Memberatkan Siswa

DEPOK - Banyaknya beban yang diberikan oleh pihak sekolah kepada para pelajar saat ini dinilai terlalu memberatkan anak. Siswa dituntut untuk mengerjakan tugas sekolah yang menumpuk, ulangan, hingga pekerjaan rumah dan proses belajar mengajar di sekolah yang terlalu lama.

“Kurikulum sekarang ini sangat memberatkan siswa. Tentunya, memberikan dampak pada mereka. Cuma, ini adalah bagian dari ketentuan yang harus dilewati,” ujar Staf Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan Agama Kementerian Agama Pusat, Agus M, di Depok, Sabtu (23/7/2011).

Agus mengungkapkan, kurikulum membebani siswa ditandai dengan banyaknya mata pelajaran. Ia mencontohkan, untuk siswa SMP terdapat 11 pelajaran, MTS 15 pelajaran, SMA 14 pelajaran, MA 20 pelajaran dan MI sebanyak 12 pelajaran.

“Dapat memberikan dampak secara psikologis dan lainnya. Pernah ada keluhan dari wali murid, mereka mengeluhkan anaknya harus mengerjakan PR sampai jam 2 malam. Tapi, tidak semuanya seperti itu. Sekarang juga sudah diberikan kebebasan dalam menjalankan kurikulum,”paparnya.

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI Asrorun Niam Sholeh mengatakan selama ini banyak guru yang memberikan pembelajaran berlebihan dalam menegakkan disiplin. Namun, bagi seorang anak adalah bagian dari bentuk kekerasan seperti intimidasi atau teror.

“Dengan mengatakan kata-kata yang tidak pantas atau tidak mampu pada murid merupakan bagian bentuk terror,” ujar Niam.

Ia meminta Kemenag dan Diknas agar serius dalam memenuhi hak anak di sekolah. “Pertama, aspek konsep dan pemahaman yang benar. Jangan sampai terpapar ajaran yang tidak benar dan melahirkan seorang anak yang ekstrimis dari sekolah. Kedua, KPAI meminta lembaga pendidikan agar bisa memenuhi hak agama bagi anak,” tandasnya.

SUMBER: OKEZONE.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar